Minsel, Portalkawanua|| Diera saat ini peningkatan sumber daya manusia sangat penting guna kemajuan suatu daerah, hal ini dibarengi dengan kemajuan pendidikan sebagai fondasi bagi anak bangsa kedepan. Hal ini tentu tidak terlepas dari tersedianya tenaga pendidik yang berkompeten serta tersedianya fasilitas yang memadai dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Namun ada pemandangan yang sangat memiriskan hati terlihat di SD LPM Desa Picuan kecamatan Motoling Timur ketika media ini berkunjung pada Kamis (25/09/25) lalu.
Saat media ini berkunjung di sekolah yang sudah memiliki NPSN 69991232 ini, terlihat kondisi bangunan fisik SD LPM di desa Picuan sangat memprihatinkan dan tidak layak lagi untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), bangunan dengan ukuran 10 x 15 hanya diberi sekat tripleks untuk memisahkan siswa kelas satu sampai dengan siswa kelas enam.
Namun seiring bertambahnya murid, saat ini siswa kelas 5 dan 6 tidak lagi mengikuti kegiatan belajar di ruangan yang di beri sekat ini, namun pihak sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah mengambil inisiatif untuk meminjam tempat di balai desa picuan untuk dijadikan tempat belajar.
” Saat ini total murid yang ada di SD LPM Picuan ada 125 siswa, sehingga kalau kelas 5 dan 6 masih Laksanakan proses belajar disini sudah tidak memungkinkan,” kata Kepsek Des bernat lodwig rumondor, S.Pd
Media ini mencoba menyentil soal perhatian pemerintah dalam hal ini dinas terkait kepada kepala Sekolah, menurut penyampaian Kepsek SD LPM Picuan sudah 6 tahun sekolah ini berdiri tidak pernah ada bantuan sama sekali dari Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Selatan.
” Sudah enam tahun sekolah ini berdiri belum sama sekali ada bantuan fisik yang kami terima,” ungkap Rumondor
” Semua permintaan yang diminta baik proposal dan dapodik sudah kami berikan, namun sampai saat ini hanya janji tidak ada realisasi ,” ungkap Kepsek dengan suara lirih
Menurut rumondor tiap tahun ia diminta untuk memasukkan pengajuan proposal namun tidak pernah di tindak lanjut. Ia mengungkapkan penah tahun lalu Sekolahnya diinformasikan oleh Kasie sarana prasarana dinas pendidikan bahwa akan mendapat bantuan 4 ruang, namun karna adanya refocusing anggaran sehingga tidak jadi dilaksanakan.
” Waktu itu saya dapat informasi akan dapat bantuan 4 ruang, namun karna adanya refocusing anggaran, sekolah kami kena imbasnya sehingga tidak bisa direalisasikan. Namun dari dinas pendidikan menjanjikan akan direalisasikan di tahun 2025 ini, tapi sampai saat ini sudah masuk penghujung tahun bantuan itu tidak kunjung tiba”
” Yang saya lihat ada beberapa sekolah yang belum layak untuk mendapatkan bantuan fisik bangunan dikarenakan masih memadainya kondisi bangunannya namun diberikan bantuan, mengapa sekolah kami yang jelas-jelas sudah tidak layak lagi tidak pernah diperhatikan dinas pendidikan,” ungkap kepsek
Padahal menurut kepsek pihak dari dinas pendidikan dalam hal ini kasie sarana prasarana Noldy Runtuwene sudah pernah berkunjung di sekolah ini,” sudah pernah kabid sarpras datang melihat kondisi bangunan ini, ya spontan ia mengatakan untuk pihak sekolah memasukan proposal, namun sampai saat ini semua hanya janji tidak ada yang direalisasi,” ujar kepsek dengan nada sedih
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Minsel Arthur Tumipa ketika dikonfirmasi media ini melalalui telepon menyampaikan bahwa sekolah SD LPM Picuan setelah dilakukan pengecekan masih berstatus swasta,” Setelah kita cek ke kasie sarpras, sekolah ini masih berstatus swasta. Sementara untuk memudahkan mendapatkan bantuan harus beralih ke negeri, namun kami akan berupaya tahun depan sekolah ini sudah mendapat bantuan. Karena kalau tahun ini sudah tidak memungkinkan,” terang Tumipa (Maikel.P)